Lagu ini ditulis oleh Linda Lee Johnson pada tahun 1979. Tema besar dari lagu ini yaitu kehidupan kristen yang bersandar pada Allah yang Maha Kuasa. Kuat di dalam Tuhan lebih daripada kekuatan secara fisik. Di dalam Hakim-hakim 6-7 diceritakan tentang Israel yang dipimpin oleh Gideon berhadapan dengan Midian dan Amalek. Allah memilih hanya 300 orang dari 32.000 orang tentara israel yang ada. Sedangkan bangsa Midian dan Amalek dikatakan: “Seperti belalang banyaknya, dan unta mereka tidak terhitung, seperti pasir di tepi laut banyaknya” (Hakim-hakim 7:12). Tuhan Allah memilih 300 orang untuk menyatakan betapa Maha Kuasa-Nya Dia. Dan alkitab mencatat bahwa Allah memakai 300 orang Israel mengalahkan Midian dan Amalek yang jumlahnya jauh lebih banyak. Demikian juga dalam Hakim-hakim 16:30. Allah memakai Samson yang sudah buta dan “tidak ada kekuatan” lagi untuk mengalahkan bangsa Filistin. Karena memang kekuatan yang sejati adalah pada Allah sendiri. Seringkali ia memakai orang-orang yang lemah dalam pandangan dunia agar semakin nyata kekuatan Tuhan.
Alkitab mengajarkan agar kita terus bersandar pada kekuatan Tuhan saja. Mazmur 27:14, “Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!” Dengan menanti-nantikan TUhan menyatakan bahwa diri kita memang terbatas dan sangat bergantung pada Allah saja. Dalam Yesaya ada suatu janji yang indah: “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah” (Yesaya 40:31). Orang yang berharap kepada Tuhan atau yang menanti-nantikan Tuhan dijanjikan tidak akan menjadi lesu atau lelah dalam menjalani hidup ini. Karena itu, sebagaimana dikatakan Paulus: “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya” (Efesus 6:10).