Jawab Yesus: “Jikalau Aku menghendaki, supaya ia tinggal hidup sampai Aku datang, itu bukan urusanmu. Tetapi engkau: ikutlah Aku” (Yohanes 21:22).
Ketika Yesus telah bangkit, Ia menampakkan diri-Nya kepada para murid. Mereka semua begitu terkejut namun antusias dalam menyambut kehadiran-Nya. Namun ada seorang murid yang bersedih yaitu Petrus. Tuhan bertanya tiga kali kepadanya tentang kasihnya kepada Tuhan. Pada kali yang ketiga dituliskan bahwa Petrus “sedih hati”. Kendati demikian, Tuhan memercayakan domba-domba-Nya kepada Petrus. Setelah itu Tuhan menyatakan nubuat tentang masa depan Petrus. Nubuat tersebut terdengar menyeramkan, namun dikatakan bahwa pada akhirnya Petrus akan “memuliakan Allah”. Setelah nubuat ini, Yesus berkata kepadanya: ikutlah Aku.
Namun Petrus merespons dengan memberikan pertanyaan yang salah: “Tuhan, apakah yang akan terjadi dengan dia ini?” Yesus berkata “itu bukan urusanmu.” Urusan Petrus, menurut Tuhan, adalah mengikut Yesus dan bukan mencari tahu tentang nubuat atau masa depan orang lain. Namun perintah ini kurang diindahkan oleh para murid. Ayat 23 menyatakan “tersebarlah kabar di antara saudara-saudara itu, bahwa murid itu tidak akan mati.” Para murid justru sibuk menyebarkan rumor yang bagi Tuhan ‘itu bukan urusanmu’.
Para murid telah kehilangan fokus yang utama. Bagaimana dengan orang Kristen pada hari ini? Apakah jemaat Tuhan memegang fokus yang benar? Atau banyak jemaat Tuhan sudah kehilangan fokus seperti para murid? Mari kita kembali kepada fokus yang utama: mengikut Tuhan.