Teks Lagu: Henry F. Lyte
Komposer: Henry Smart
“Berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada Tuhan dengan berhiaskan kekudusan!” (Mazmur 29:2)
Henry Francis Lyte lahir pada tanggal 1 Juni 1793 di kota dekat Kelso, Skotlandia. Lyte melalui masa kecilnya dalam kemiskinan bahkan kemudian ia menjadi yatim piatu. Meskipun hidupnya penuh dengan kepedihan, ia berhasil lulus dari Trinity College di Dublin, Irlandia. Selama bersekolah, ia sudah mendapat banyak penghargaan, khususnya dalam bidang “penulisan bahasa Inggris terbaik”. Setelah melayani di berbagai jemaat, akhirnya ia dipindahkan ke suatu komunitas nelayan di Lower Brixham, Devonshire, Inggris. Di komunitas itu Lyte mengabdikan dirinya selama dua puluh tiga tahun. Di samping melayani masyarakat yang sangat sederhana itu, Lyte juga menulis teks-teks lagu himne. Pelayanan yang paling menonjol di masyarakat nelayan yang terkenal yang keras hidupnya adalah keberhasilannya mengembangkan Sekolah Minggu dengan dihadiri lebih dari 800 anak dan ia berhasil mengubah moral dan kerohanian masyarakat yang keras menjadi lebih religius.
Komposer lagu ini, Henry Smart lahir pada tanggal 26 Oktober 1813 di London. Walaupun Smart hanya belajar sendiri, tapi kemampuannya bermain organ cukup diakui bahkan pada masanya ia dikenal sebagai organis dan komposer kenamaan di seluruh Kepulauan Britania. Lima belas tahun terakhir masa hidupnya dilaluinya dalam kebutaan tapi ia tetap bersikeras melanjutkan karyanya sebagai komposer dan organis.
Lagu ini merupakan lagu yang indah karena lagu ini memiliki isi lagu yang sungguh untuk kemuliaan Allah. Sebagaimana diajarkan oleh Alkitab bahwa bagi Tuhan-lah segala kemuliaan. Roma 11:36, “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Kenapa kemuliaan hanya bagi Allah? Karena Allah layak untuk ditinggikan dan dipermuliakan. Dia sudah mencipta dan memelihara ciptaan-Nya. Ketika manusia berdosa, Dia pula yang menebus manusia berdosa. Kristus layak untuk ditinggikan dan dipermuliakan. Wahyu 5:12, “Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!” Selain itu lagu ini juga menekankan hormat yang ditujukan kepada Allah Tritunggal yaitu Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus yang adalah satu.
Sumber: Kenneth W. Osbeck, 101 Hymn Stories, Kregel Publications, 1982.