Teks dari lagu ini ditulis oleh Lydia Baxter yang dikenal sebagai seorang pelayan Tuhan yang tekun. Dia dilahirkan pada 8 September 1809 di Petersburg, New York. Suatu kali dia dan saudaranya mendengar injil dari seorang penginjil. Lalu mereka pun bertobat. Tak lama sesudah mereka bertobat, mereka menjadi perintis dan aktif melayani di gereja Baptis, Petersburg. Sesudah dia menikah, dia pindah ke New York City. Dia melanjutkan pelayanannya di kota ini. Rumahnya menjadi tempat dimana para pengkotbah, penginjil dan pelayan lain untuk mendapat inspirasi dan nasihat dari Lydia Baxter. Dia meninggal pada 22 Juni 1874 di New York City karena sakit yang sudah lama dideritanya.
Ketika dia sakit, dia tetap melayani Tuhan dengan menulis puisi-puisi rohani. Buku yang berisi kumpulan puisinya pun sempat diterbitkan pada tahun 1855. Namun puisinya yang kita kenal saat ini yaitu “Ingat akan nama Yesus”. Lagu ini ditulis kira-kira pada tahun 1870, ketika itu dia masih terbaring di tempat tidur karena sakit. Selama hidupnya, Lydia Baxter mempelajari alkitab secara khusus dan dia senang sekali membicarakan mengenai pentingnya sebuah nama seseorang dengan teman-temannya. Nama itu sangat penting karena demikian yang diajarkan alkitab yang mana biasanya menggambarkan kepribadian orang tersebut. Dia menjelaskan beberapa nama seperti Yakub yang berarti “pengganti” karena ketika Yakub dilahirkan tangannya memegang tumit Esau (lihat Kejadian 25:26). Ishak yang artinya “tertawa” karena ketika Abraham dan Sara menerima firman Tuhan bahwa Sara akan mengandung mereka tertawa dalam hati (lihat Kejadian 17:17; 18:13; 21:6).
Nama yang sangat spesial bagi Lydia Baxter yaitu nama Yesus yang berarti “Juruselamat”. Dia mengatakan “Aku mempunyai senjata yang sangat spesial yaitu Yesus. Ketika cobaan datang untuk menjatuhkanku, aku menyebutkan nama Yesus dan cobaan akan aku lalui. Nama Yesus berarti “Juruselamat” yang mana memiliki arti yang sama dengan Yosua dan Yoas.” Karena itulah dia menuliskan puisi yang berjudul “Ingat akan nama Yesus.”