Sebab hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. (Yohanes 1:17)
Dalam ayat ini, Rasul Yohanes menyebutkan seorang pribadi yang sangat diagungkan oleh bangsa Israel yaitu Musa. Musa adalah tokoh yang dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel. Status sebagai budak diubah menjadi orang-orang merdeka karena Allah memakai Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Melalui Musa juga Allah memberikan hukum Taurat yang menjadi pedoman hidup bangsa Israel yang dituliskan dalam lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama.
Kendati demikian, Musa tetap hanyalah seorang manusia yang terbatas. Musa memang memberikan hukum Taurat (karena sebelumnya ia telah menerimanya dari Allah), namun ia tidak dapat memberikan kasih karunia dan kebenaran (ESV: grace and truth). Musa tidak dapat memberikan kasih karunia tetapi dialah yang harus menerima kasih karunia. Musa juga tidak dapat memberikan kebenaran yang berasal dari dirinya sendiri. Musa berbeda dengan Yesus Kristus yang adalah Allah yang dapat memberikan kasih karunia dan kebenaran.
Manusia membutuhkan hukum Taurat sebagai pedoman bagi hidupnya, tetapi itu tidaklah cukup. Tanpa kasih karunia, manusia tidak mungkin bisa selamat. Tidak ada manusia yang bisa menjalankan hukum Taurat dengan sempurna sesuai dengan tuntutan Allah. Pada akhirnya, manusia harus mengakui bahwa dirinya membutuhkan kasih karunia Allah, dan itu hanya bisa diberikan oleh Yesus Kristus.