Kutipan oleh Leon Morris dari buku “Injil Matius” (Surabaya: Momentum, 2016) halaman 8.
Unsur penting Injil Matius adalah penekanan atas Kerajaan Allah. Seperti catatan kita sebelumnya, ia paling sering memakai ungkapan “Kerajaan Sorga” (32 kali), meskipun juga memakai ungkapan yang digemari oleh Injil-Injil lain: “Kerajaan Allah” (5 kali), “kerajaan” (5 kali), dan satu kali (di dalam doa) “kerajaanmu.” Matius memakai ungkapan seperti “kerajaan Bapa mereka” dan “kerajaan Bapa-Ku,” dan merujuk kepada kerajaan “Anak Manusia” (13:41, dll.). Sepuluh kali ia mengawali perumpamaan dengan “Kerajaan Sorga itu seumpama.” Terkadang Kerajaan ini jelas berada di masa depan (25:31), tetapi terkadang juga dilihat telah datang di dalam pribadi Yesus (4:17; 12:28). Yang penting bagi Matius adalah bahwa Allah berdaulat atas segala sesuatu dan bahwa pemerintahan-Nya akan satu hari kelak menuju pada konsumasi yang mulia. Aspek masa kini dan masa depan dari Kerajaan Sorga menggarisbawahi banyak hal di dalam Injil Matius.
Kingsbury menunjukkan pentingnya ungkapan “Injil Kerajaan” (4:23, 9:35, dll.) dan melihat hal ini sebagai cara Matius menunjukkan “isi dari karyanya…. Ungkapan ini memampukan dia untuk, dengan memakai istilah yang sama, meringkas baik pesan Yesus sebelum Paskah maupun pesan jemaat-Nya setelah Paskah.” Kesimpulan ini mungkin terlalu jauh, karena Matius memberi judul karyanya “silsilah Yesus Kristus” (1:1). Tetapi kesimpulan ini menunjukkan pentingnya kerajaan bagi Matius.