Lagu ini liriknya ditulis oleh Anthony Showalter. Ia adalah seorang penatua di salah satu gereja Presbyterian. Ia mempublikasikan lebih dari 130 buku musik dan sangat dikenal karena sekolah menyanyi yang dia buat di gereja setempat. Showalter sangat mengasihi murid-muridnya dan menikmati waktu bersama mereka. Suatu malam di tahun 1887, ketika itu ia sedang mengajar menyanyi. Sesudah kelas selesai, ia mendapatkan 2 surat dari murid-muridnya yang terdahulu. Salah satu muridnya menceritakan bahwa ia telah kehilangan isterinya. Kemudian Showalter memberikan kekuatan dan penghiburan dari Ulangan 33:27, “Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal”. Ia pun membuat bagian refrainnya lagu ini dari bagian alkitab ini. Puisinya dikirimkan kepada temannya, Elisha Hoffman. Ia mengatakan: “Ini adalah bagian refrain lagu yang diambil dari Ulangan 33:27, tapi aku tidak bisa menuliskan bait-bait lagunya.” Hoffman pun menulis 3 bait lagu ini dan mengirimkannya kembali kepada Showalter. Kemudian Showalter menyatukannya dalam suatu melodi musik.
Lagu ini kembali menyatakan bahwa kehidupan kristen adalah kehidupan yang terus bersandar pada Allah. Ketika kita menjalani hari-hari kita dengan bersandar pada Allah maka seharusnya tidak perlu kita kuatir akan hidup ini. Seperti juga dikatakan dalam Amsal 3:5 “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.” Kita harus terus mempercayakan hidup kita kepada Tuhan bukan pada kekuatan manusia. Karena Dia-lah Pencipta, Pemelihara dan Penebus kita. Dia akan terus bersama-sama dengan kita dalam keadaan hidup yang tersulit sekalipun yang kita hadapi (Mazmur 23:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku”). Bersandarlah pada Allah.