Martin Butzer (Bucer) dilahirkan di Schlettstadt, Prancis pada 11 November 1491; Ia menerima pendidikan pertamanya di sekolah Latin dan pada tahun 1506 bergabung dengan ordo Dominikan. Pada 1517 ia berada di Heidelberg untuk belajar Alkitab, tulisan-tulisan Erasmus, Thomas Aquinas, dan tulisan-tulisan Martin Luther, yang mulai dikenalnya secara pribadi pada 1518. Karena dicurigai mendukung gerakan reformasi oleh ordonya di Roma, pada 1520 Bucer meninggalkan biara.
Pada 1523 ia pergi ke Strasburg dan menjadi penggerak reformasi di sana. Dengan berkhotbah, menulis, surat-menyurat , kunjungan dan hubungan pribadinya dengan berbagai tokoh agama dan negara, ia menggerakkan reformasi tidak hanya di Strasburg tetapi juga di negara-negara lainnya. Calvin juga banyak belajar dari Bucer ketika ia tinggal di Strasburg.
Pengajaran Bucer mengenai Roh Kudus dan disiplin gereja memiliki peranan yang sangat penting di dalam sistem pemerintahan gerejawi, begitu pula dalam pentingnya partisipasi kaum awam dalam urusan gerejawi. Hal tersebut akhirnya menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pengajaran Reformed.
Bucer merupakan seorang tokoh yang terus berupaya untuk menyatukan dan mendamaikan para tokoh reformasi, terutama antara Luther dan Zwingli dalam pengertian mengenai Perjamuan Kudus.
Pada bulan April 1549 Bucer menerima undangan dari Thomas Cranmer, Uskup Agung Canterbury, untuk melayani di Inggris. Ia membantu Cranmer dalam merevisi Book of Common Prayer dan diangkat menjadi Regius Professor of Divinity di Univeristas Cambridge. Melalui pengajarannya di sana ia menghasilkan tokoh-tokoh yang sangat berpengaruh dalam Gereja Anglikan di Inggris.
“De Regno Christi” (Tentang Kerajaan Kristus) adalah karya terakhir Bucer yang mengajarkan natur kerajaan Allah yang sebenarnya dan cara-cara untuk mewujudkannya di dunia. Bucer meninggal karena sakit pada usia 59 tahun di Cambridge, Inggris. Ia dimakamkan dengan hormat dan dihadiri oleh lebih dari 3000 orang. Namun ketika Ratu Mary, Ratu Inggris yang beragama Katolik naik tahta, makam Bucer dibongkar, jenazahnya diikat di tiang dan dibakar. Nama Bucer dikembalikan lagi kehormatannya pada saat Ratu Elizabeth naik tahta menggantikan Ratu Mary.