Lagu ini ditulis oleh seorang pengacara di Chicago bernama Horatio G. Spafford. Ia adalah seorang rekan dekat dari D. L. Moody. Ia mempunyai pekerjaan yang bagus. Namun mulai 1870, semua tampak berubah. Satu-satunya anaknya yang laki-laki meninggal karena sakit pada umur 4 tahun. Kemudian tahun berikutnya terjadi kebakaran besar yang melanda gedung-gedung di Chicago. Salah satu gedung yang terbakar itu miliknya. Kemudian pada 1873, ia memutuskan membawa pergi istri dan 4 anak perempuannya untuk berlibur ke Inggris. Kemudian ia mendapat berita bahwa akan ada kebaktian kebangunan rohani yang dipimpin oleh D. L. Moody di Amerika. Ia pun berencana untuk ikut berbagian dalam pelayanan ini. Tapi karena tidak mau mengganggu waktu liburan keluarga, maka ia meminta keluarganya pergi duluan ke eropa. Mereka pun pergi menggunakan kapal laut karena waktu itu belum dikembangkan pesawat terbang. Sedangkan Horatio pergi ke kebaktian kebangunan rohani yang dipimpin oleh Moody di Amerika.
Sembilan hari kemudian, Horatio menerima telegram dari istrinya: “Saved alone” (diselamatkan sendiri). Ternyata dalam perjalanan ke Eropa, kapal yang dinaiki oleh keluarganya mengalami kecelakaan. Dalam waktu 12 menit, kapal tidak bisa dikendalikan lagi dan hancur. Mendengar berita itu, Horatio pun datang kepada istrinya di Eropa. Hari itu, Horatio terus merenungkan 2 Raja-raja 4:26, “Selamatkah engkau, selamatkah suamimu, selamatkah anak itu?” Jawab perempuan itu: “Selamat!”. Ia merenungkan bahwa orang yang terus berharap kepada Tuhan akan diberikan ketenangan jiwa yang sejati di dalam Kristus. Kemudian ia menuliskan lagu ini berdasarkan renungannya akan firman Tuhan dan apa yang sudah ia alami dalam hidupnya.
Tuhan Yesus mengatakan: Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar (Yoh. 14:27)