Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. (Kisah Para Rasul 16:6)
Rasul Paulus adalah seorang pelayan Tuhan yang sungguh-sungguh memikirkan strategi pelayanan. Ia dianugerahkan kebijaksanaan yang besar seperti yang tercemin dalam Kisah Para Rasul dan surat-suratnya kepada berbagai jemaat. Rasul Paulus menyusun rencana trip pelayanannya dengan baik agar Injil bisa disebarluaskan. Kendati demikian, perencanaan Rasul Paulus tidak sepenuhnya disetujui oleh Tuhan. Ketika ia mau memberitakan Injil di Asia, Roh Kudus mencegahnya dan mengarahkan Paulus dan timnya ke tempat lain. Ayat ini mengajarkan beberapa prinsip pelayanan kepada para pembaca.
Pertama, gereja harus membuat perencanaan sebaik mungkin dalam pelayanan. Pelayanan tidak dilakukan dengan asal-asalan. Rasul Paulus memberikan teladan dalam hal ini. Ia secara teliti merencanakan trip pelayanannya agar efisien dalam hal waktu dan biaya. Transportasi pada zaman itu tidak secanggih transportasi hari ini. Pada hari ini hampir semua tempat bisa dicapai dengan pesawat terbang atau helikopter dalam waktu yang relatif singkat. Berbeda halnya dengan masa Paulus. Orang-orang pada saat itu hanya memiliki transportasi darat dan air, dan itu pun terbatas kecepatannya serta bisa mahal harganya. Salah perencanaan bisa mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Paulus tidak mau itu terjadi, maka ia merencanakan pelayanannya sebaik mungkin. Gereja juga harus merencanakan setiap pelayanan dengan prinsip-prinsip pelayanan Paulus yang dinyatakan dalam Alkitab.
Kedua, gereja harus selalu siap sedia ketika Allah memutuskan untuk merubah perencanaan yang sudah dibuat dengan teliti itu. Ketika seseorang sudah membuat perencanaan dengan orang lain lalu orang itu mengubah rencana secara tiba-tiba maka itu mungkin akan menghasilkan kemarahan atau kekecewaan. Namun gereja harus selalu siap jika Allah memutuskan untuk memberikan perencanaan yang lain. Rencana Allah pasti lebih baik daripada rencana manusia. Terlebih lagi pelayanan adalah milik Tuhan dan bukan milik gereja secara eksklusif.
Ketiga, kepekaan akan suara Roh Kudus sangatlah penting dan harus ada dalam gereja. Gereja yang tidak peka akan suara Tuhan pada akhirnya tidak akan bisa menjadi gereja yang sesungguhnya. Yesus berkata bahwa domba-domba-Nya mengenal suara Pemiliknya. Domba yang penglihatannya terbatas, jika tidak mendengar suara tuannya, tidak akan bisa dipimpin ke tempat yang baik dan mungkin bisa pergi ke tempat yang berbahaya.