Lirik: Dudley-Smith, Timothy (lahir 26 Desember 1926, Manchester, Inggris)
Musik: Wilson, David G. (lahir 26 januari 1940.Greenwich, Inggris)
Kapan lagu lama menjadi lagu baru? Ketika ungkapan iman yang tak lekang oleh waktu menyatakan maknanya kepada generasi baru. Sebuah ilustrasi yang baik mengenai hal ini adalah Mazmur 98, himne Alkitab yang memanggil kita untuk menyanyikan sebuah lagu baru. Di Bait Suci orang Yahudi, mazmur ini mendorong orang Yahudi untuk merayakan perkara-perkara menakjubkan yang telah Allah lakukan. Dalam sejarah gereja, mazmur ini telah menyediakan mandat untuk inspirasi para penulis himne.
Pada abad ke-18 di Inggris, Isaac Watts berani “mengkristenkan” mazmur-mazmur itu, memasukkan gagasan inti mereka ke dalam bahasa seorang penyembah Kristen pada zamannya. Salah satu hasilnya adalah “Sukacita bagi dunia! Tuhan telah datang,” lagu baru Watts berdasarkan Mazmur 98. Di zaman kita, Timothy Dudley-Smith telah memparafrasakan Mazmur yang sama, menciptakan “Nyanyikan sebuah lagu baru bagi Tuhan.” Ia secara efektif menyatukan liriknya dengan berbagai versi baris pembuka sebagai baris terakhir bait pertama, baris pertama bait ketiga, dan baris terakhir dari bait penutup.
Versi baru ini paralel dengan Alkitab, sehingga dapat disajikan secara bergantian. Demikianlah ayat 1 — 2 dari mazmur ini dinyatakan kembali di bait pertama dari himne itu; ayat 3, di bait 2; Ayat 4 — 6, di bait 3; dan ayat 7 — 9, di bait 4. Dengan diiringi irama yang memimpin, himne ini dapat dinyanyikan dengan semangat. Namun, pertama-tama, melodi ini harus diingat oleh jemaat. Presentasi dengan trompet tunggal atau organ akan membantu menetapkan nada dalam frasa pembuka dan irama unik pada “bersukacita” dan “memberi tahu.” Mazmur 98 menyebutkan trompet dalam pujian bagi Allah. Lagu ini digubah di organ Gereja St. Paul, Onslow Square di London, yang memiliki suara Tuba solo yang sangat besar.