Katekismus Heidelberg P9 – Tuntutan Keadilan Allah

Renungan harian

1 Februari 2021

Katekismus Heidelberg

P9 – Tuntutan Keadilan Allah

Pert. Apakah Allah memperlakukan manusia dengan tidak adil bila menuntut dalam hukum-Nya sesuatu yang tidak dapat dilaksanakan oleh manusia?

Jaw. Tidak (a), karena Allah telah menjadikan manusia sedemikian rupa, hingga ia dapat melaksanakannya (b). Tetapi oleh bisikan iblis (c) dan oleh ketidaktaatannya yang disengaja, manusia telah bertindak sedemikian, sehingga ia bersama keturunannya kehilangan karunia-karunia itu.

(a) Ayu 34:10. (b) Pengk 7:29. (c) Rom 5:12.

Bagian ini membahas tentang keadilan Allah. Setelah diciptakan, Adam memiliki kapasitas untuk memilih yang baik atau yang jahat. Ia memiliki kehendak bebas. Allah tidak menciptakan manusia sebagai robot yang mau atau tidak mau harus memilih yang baik atau yang jahat. Di dalam kedaulatan-Nya, Allah memberikan kebebasan kepada manusia meskipun pada akhirnya manusia menyalahgunakan kebebasan itu.

Tidak ada yang memaksa Adam dan Hawa untuk memakan buah itu. Mereka memang dibujuk, tetapi pilihan tetap ada di tangan mereka. Ketidaktaatan mereka itu disengaja, bukan tidak sengaja, dan mereka tahu apa konsekuensi dari pilihan mereka. Manusia jatuh ke dalam dosa sehingga manusia menjadi bebas hanya dalam keberdosaan.