God Moves in a Mysterious Way

Tuhan Bergerak dengan Cara yang Misterius

Lirik

Cowper, William

(lahir 15 November 1731, Berkhampstead, Herts, Inggris; meninggal 25 April 1800, Dereham, Norfolk)

Musik

Pemazmur Skotlandia

(1615)

Ini disebut himne terbaik yang pernah ditulis tentang pemeliharaan Allah. Erik Routley berkata tentangnya, “Ini adalah bagian yang hampir sempurna dari penulisan himne seperti yang mungkin akan dilakukan oleh siapa pun, karena di setiap bait ada sesuatu yang mudah diingat dan alami… Hal itu membuat pembaca berkata,  ‘Itulah yang telah saya katakan sepanjang hidup saya.’”

Gambar dari alam digunakan untuk membantu kita memahami pekerjaan Tuhan. Bait 1 dan 2 membahas cara-cara Tuhan yang tak terduga dengan ide-ide seperti “bergerak”, “langkah kaki”, “mengendarai badai”, dan “harta”. Jalan Allah tidak dapat dipahami (Ayub 38). Bait 3 berbicara kepada orang-orang kudus yang takut akan awan di atas – yang mengancam akan menjadi berkat. Bait 4 mengacu pada hal-hal yang tumbuh – kuncup pahit dapat berkembang menjadi bunga yang manis. Bait kelima yang luar biasa mengacu pada ketidakpercayaan buta yang memindai pekerjaan Tuhan dengan sia-sia. Astronot Soviet mengatakan bahwa dia tidak melihat Tuhan selama penerbangan luar angkasanya; astronot Kristen melihat Tuhan di mana-mana. Tuhan adalah penafsir diri-Nya sendiri, Dia akan membuat jalannya diketahui.

Penulis himne William Cowper mengalami depresi selama bertahun-tahun, yang sering membuatnya berpikir untuk bunuh diri. Seseorang, yang melihat tubuh “orang kudus yang takut” ini setelah kematian, menyatakan “bahwa dengan ketenangan wajah, seolah-olah bercampur, dengan kejutan suci” (kutipan dari Julian’s Dictionary of Hymnology). Mungkin Cowper akhirnya mengerti cara misterius Tuhannya.

DUNDEE adalah lagu yang megah, sangat cocok dengan teksnya. Ini adalah salah satu dari enam dari Mazmur Skotlandia tahun 1615 yang digunakan hingga hari ini. Himne ini dapat dinyanyikan sebagai tanggapan terhadap khotbah tentang pemeliharaan Allah, atau pada saat tragedi dalam keluarga Gereja.

R.P.

Merenungkan Awal dan Akhir Hidup Manusia

Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar.

1 Timotius 6:7

 

Ayat ini sejalan dengan perkataan Ayub “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!” (Ayub 1:21). Kedua ayat ini menyinggung tentang awal dan akhir kehidupan manusia. Dalam 1 Timotius 6:6-10 ayat ini disebutkan dalam konteks yang bertemakan ‘kecukupan’. Dalam Kitab Ayub pasal pertama ayat ini merupakan pengakuan Ayub akan kedaulatan Allah yang tidak wajib memberi dan berhak mengambil apapun juga dari hidupnya. Meskipun ditempatkan dalam dua konteks yang berbeda, kedua ayat ini bersama-sama mengundang para pembaca untuk merenungkan awal dan akhir kehidupan manusia.

 

Continue reading “Merenungkan Awal dan Akhir Hidup Manusia”