Panggilan Pengubah
Manusia hidup dan diciptakan sebagai makhluk yang aktif. Di dalam keaktifannya, manusia membuat perubahan atau perbedaan. Perintah pertama Allah kepada manusia adalah: Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi (Kejadian 1:28). Jumlah manusia yang tadinya hanya 2 orang harus berubah menjadi banyak. Manusia yang pada mulanya berkumpul di 1 tempat harus mengubah situasi itu sehingga seluruh bumi dipenuhi. Manusia harus membuat perubahan sehingga bumi yang tadinya belum ditaklukkan menjadi ditaklukkan. Manusia juga diperintahkan untuk berkuasa atau memimpin atas semua hewan. Pemimpin seharusnya membuat perubahan yaitu mengubah yang buruk atau baik menjadi lebih baik dengan kuasa yang dimilikinya.
Namun setelah kejatuhan dalam dosa, manusia mengubah bukan lagi sesuai dengan maksud dan tujuan Allah tetapi sesuai dengan maksud dan tujuan manusia yang berdosa. Manusia yang pada mulanya dipanggil untuk bertambah banyak malah saling membunuh. Manusia yang seharusnya memenuhi bumi malah berkumpul di 1 tempat (Kejadian 11:4). Manusia yang seharusnya mencerminkan atribut Allah menjadi manusia yang mencerminkan dosa. Dosa juga adalah pengubah. Manusia berdosa bisa hidup secara pasif atau ikut aktif mengubah di dalam dosa.
Bagaimana dengan orang-orang yang sudah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus? Mereka diubahkan terlebih dahulu oleh Tuhan supaya mereka bisa menjadi pengubah yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Orang Kristen dipanggil bukan saja untuk pasif berdosa (atau tidak berdosa) tetapi juga untuk aktif mengubah dalam kesucian dan kebenaran. Hal yang menyedihkan adalah ketika banyak orang jahat begitu aktif mengadakan perubahan yang negatif tetapi banyak orang Kristen begitu pasif sehingga tidak menghasilkan perubahan apapun–atau malah ikut aktif berbuat jahat. Edmund Burke berkata: The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing (terjemahan bebas: satu-satunya syarat yang diperlukan agar kejahatan menang adalah kepasifan orang-orang baik).
Pertanyaan renungan: apakah kita sudah diubahkan? Sudahkah kita berubah menjadi orang yang lebih baik sebelum kita mengubah hal-hal di sekitar kita? Sadarkah kita bahwa kita dipanggil sebagai pengubah? Perubahan apa yang ingin kita capai untuk kemuliaan Tuhan?
Panggilan yang Dilalaikan
Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri (Hagai 1:9).
Mengingat Panggilan Mula-Mula
Apakah kerjamu di sini, hai Elia? (1 Raja-Raja 19:9)
Allah yang Memberikan Panggilan bagi Setiap Orang Percaya
Kutipan oleh Ravi Zacharias dari buku “Sang Penenun Agung” (Bandung: Pionir Jaya, 2013) halaman 12.
Saya percaya Allah campur tangan dalam kehidupan setiap kita. Ia berbicara kepada kita dengan berbagai cara dan waktu agar kita tahu bahwa Dialah yang menciptakan kepribadian kita. Ia ingin agar kita tahu bahwa Ia mempunyai panggilan bagi setiap kita, yang dirancang untuk memenuhi keunikan setiap pribadi. Itu sebabnya Yohanes dan Petrus dan sejumlah orang lainnya pada akhirnya rela mati, saat mereka mencari kuasa dan kehadiran Allah dalam keadaan jiwa yang paling kelam. Saya bahkan percaya Tuhan lebih peduli pada kehidupan kita daripada yang kita pikirkan. Kita mungkin tidak memahami sepenuhnya apa yang Ia rancangkan sambil itu terjadi, tetapi kita tidak seharusnya menyimpulkan bahwa rancangan-Nya tidak mempunyai arahan.