Buatlah Suara Sukacita
Lirik dan musik: Owens, Jimmy
(lahir 9 Desember 1930, Clarksdale, MS)
Ledakan lisan sang pemazmur yang penuh sukacita dapat menjadi ungkapan yang sehat bagi umat Allah. Beberapa referensi dalam kitab Mazmur menyarankan bahwa bunyi musik Ibrani kuno sering kali keras. Dalam Alkitab NIV, kata-kata pembukaan ini diterjemahkan menjadi “bersorak-sorai bagi Tuhan” dan juga terdapat di awal Mazmur 100. Jubilate Deo adalah ungkapan Latin dan “kegembiraan” telah mencirikan pengalaman pembaruan sepanjang sejarah.
Adalah penting untuk menjaga penekanan kita pada surga ketika kita membuat suara keras kepada Allah. Nada yang mendadak dan nyaring pada organ atau synthesizer, bunyi gendang dan simbal yang memekakkan telinga, atau teriakan sukacita dari jemaat dapat menambah semangat dan kegembiraan yang besar dalam bernyanyi, asalkan ungkapan itu merupakan pujian yang sejati dan bukan sekadar luapan emosi.
“Bersukacitalah” adalah kata dorongan yang baik, yang menggemakan nasihat Paulus untuk “bersukacitalah dalam Tuhan selalu” (Filipi. 4:4). “Bersoraklah untuk sukacita” menyiratkan bahwa hati sudah bersukacita. Kita hendaknya tidak berasumsi bahwa sukacita akan mengikuti teriakan itu. Ketika kegembiraan kita datang dari hati yang bersukacita, itu kemudian menjadi ibadah yang autentik.
Putaran empat bagian ini dapat disertai dengan instrumen ritme dan mungkin dengan bel, mengulangi kunci D mayor (D, F sharp, A) berulang-ulang.
Menyanyikan sebuah mazmur itu penting bagi orang Kristen, karena mazmur mengidentifikasi kita dengan perjanjian Allah dengan umat pilihan-Nya, yang sepenuhnya diteguhkan dalam kedatangan Yesus Kristus. Biarlah seluruh dunia bersukacita!