Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil (Mazmur 1:3)
Mazmur 1:1-2 menceritakan tentang orang yang berbahagia atau diberkati. Ayat ke-3 menggambarkan kondisi orang tersebut: ia seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Kata ‘ditanam’ adalah kata kerja pasif. Orang itu seperti pohon yang ditanam di tempat yang tepat untuk kehidupan dan pertumbuhannya. Aliran air itu selalu membawa air yang segar untuk pohon itu.
Pohon itu bertumbuh subur sehingga selalu menghasilkan buah pada waktunya. Ini berarti pohon tersebut menyukakan Pribadi yang menanamnya. Daunnya yang tidak layu menunjukkan bahwa tidak ada sedikitpun tanda-tanda kematian atau kemandulan pada pohon itu.
Kondisi ini berlawanan dengan kondisi yang dijelaskan dalam Yesaya 1:30 Sebab kamu akan seperti pohon keramat yang daunnya layu, dan seperti kebun yang kekurangan air. Yesaya 1 menjelaskan apa yang Tuhan akan lakukan kepada orang Israel yang meninggalkan-Nya dan mencari berhala serta berbuat fasik di tanah perjanjian. Jika orang-orang fasik yang meninggalkan itu bagaikan pohon yang kekurangan air dan layu, maka orang-orang yang mencintai Tuhan itu bagaikan pohon yang dijelaskan Mazmur 1:3. Firman Tuhan yang disukainya itu (Mazmur 1:2) bertumbuh dan berbuah di dalam hatinya.
Kalimat terakhir ayat ini ‘apa saja yang diperbuatnya berhasil‘ menyatakan suatu janji yang manis. Mereka yang tertanam dalam Tuhan (yaitu mereka yang mencintai Firman Tuhan dan menghidupinya) tidak saja hidup dan bertumbuh tetapi juga berbuah dan berhasil dalam setiap usahanya. Ketika Adam masih belum berdosa, apa yang dikerjakannya itu diberkati oleh Tuhan. Namun setelah ia jatuh dalam dosa, usahanya dikutuk oleh Tuhan sehingga hasilnya tidak maksimal (Kejadian 3:17). Orang yang bergaul akrab dengan Tuhan akan mendapatkan berkat dalam usahanya yang menyenangkan hati Tuhan.
Pertanyaan renungan: sudahkah kita bergaul dengan Firman Tuhan setiap hari? Apakah hidup kita selalu berbuah pada waktunya untuk Tuhan? Apakah saat ini kita mengalami kesegaran dalam jiwa kita karena air yang segar dari Tuhan?