Eugene L. Clark lahir pada tanggal 23 Maret 1924, Eugene L. Clark dianggap sudah bisa mewakili judul hymne-nya yang paling terkenal, “ Tiada yang Mustahil” (Nothing is Impossible).
Clark adalah seorang yang begitu piawai memainkan piano, jarinya seolah melayang ketika menyentuh tuts-tuts piano tetapi di kemudian hari dia menderita penyakit radang sendi yang melumpuhkannya dan akhirnya Clark pun mengalami kebutaan total. Ketika akhirnya sudah tidak mungkin lagi bagi Clark untuk melanjutkan main piano ataupun organ, dia meminta untuk dibawakan mesin tik ke sisi sebelah tempat tidurnya.
Dengan alat penemuan yang pada zaman itu tergolong baru dan hebat, serta pemikirannya yang tajam, Clark terus mempersembahkan musik-musiknya yang indah dari atas tempat tidur. Tiap not demi not, jeda demi jeda, serta bar demi bar dalam kertas lagu Clark, mesin tik itu sudah membantunya menciptakan produk-produk dari pikirannya yang masih aktif- sesuatu hal yang baik karena penyakit radang sendi ataupun kebutaan total tidak bisa membelenggu bakat yang diberikan Tuhan kepadanya.
Ratusan musik tentang Injil, hymne, beberapa gubahan musik koor, juga 3 kantata misionaris telah mengalir melalui hati dan pikiran Clark yang berdedikasi dalam memperkaya musik dunia keKristenan.
Satu lagunya paling terkenal yang terinspirasi dari Lukas 18:27 yaitu “Tiada yang Mustahil” pertama kali diperkenalkan pada tahun 1964. Karena cinta kasih, kesetiaan, dan kesabaran istrinya yang selalu mendampingi dia dan juga menjadi salah satu asset paling berharga bagi Clark dalam menciptakan karya-karyanya maka Clark memberikan penghargaan kepada istrinya atas keberhasilan pelayanannya.