Hal ini membahas anugerah Allah yang berkelanjutan bagi umatnya. Anugerah yang telah sekali dikaruniakan tidak akan pernah terampas dan tidak akan pernah terhilang oleh karena dosa apapun. Ini bukan berarti bahwa orang percaya diberi izin untuk berbuat dosa namun sebaliknya didalam hati mereka ada keinginan dan kasih kepada hukum Allah. Orang-orang kudus ini akan bertekun dalam perjuangan mereka di dunia meskipun mereka berjuang bukan dengan kekuatan sendiri tetapi dengan kekuatan Allah.
PEMULIAAN SEBAGAI MAHKOTA ANUGERAH
Roma 8:29-30, Rasul Paulus menunjuk pada rantai emas tata keselamatan. Pemuliaan adalah karunia terakhir yang menantikan orang percaya. Kemuliaan ini seperti mahkota yang akan diterimanya saat maut menjemput. (Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Wah 2 : 10). Pemuliaan : umat Allah tidak mendapat bagian ini sampai setelah mereka mati. Pada saat itu, mereka akan selama-lamanya bersama Tuhan, tanpa dosa dan cela, tanpa pergumulan dan pencobaan, tanpa sakit-penyakit dan penderitaan.
PEKERJAAN ALLAH TRITUNGGAL TIDAK SIA-SIA
Jikalau orang-orang percaya tidak terpelihara di dalam iman, maka sia-sialah pekerjaan Allah Tritunggal. Dan Allah bukan lagi Allah karena Dia gagal menjalankan rencanaNya. Apa yang telah dilakukan ole Allah Tritunggal bagi orang-orang pilihan adalah kekal. Anugerah itu bersifat ilahi dan sempurna dan tidak dapat dirusak oleh perbuatan dosa. (Pengkotbah 3:14)
ARMINIANISME : KEMURTADAN ADALAH HAL YANG MUNGKIN
Pandangan dari kaum ini berbeda dengan pandangan di atas. Mereka berpendapat bahwa orang yang sudah bertobat dan beriman, dapat kehilangan anugerah lagi. Menurut mereka ini: jika kehendak bebas yang diberikan, kita selalu melakukan kehendak dan perbuatan yang baik maka keselamatan itu tidak akan diambil daripadanya dan sebaliknya. Mereka mempersoalkan pandangan kaum Kontra-Remonstran, karena dengan kepastian keselamatan itu maka orang menjadi hidup sembrono dan berdosa.
KETERSANDUNGAN ORANG-ORANG PERCAYA
Di dalam dunia umat Allah harus terus menerus mengadakan peperangan antara daging dan roh, yang artinya bahwa manusia lama yang berdosa mutlak bertentangan dengan manusia baru yang dipenuhi dengan anugerah Allah. Manusia baru memang diciptakan sempurna namun manusia lama akan tetap ada sampai kematian menjemput. Orang percaya memang tetap berdosa (oleh karena kodratnya yang sudah rusak dan berdosa), tetapi mustahil ia berbuat dosa apabila ada persekutuan rohani yang nyata dengan Kristus. Namun demikian jika dia melayangkan pandangannya kepada dosa dan melupakan Tuhan dan Juruslamatnya maka akan ada ruang buat dosa.
PENCOBAAN-PENCOBAAN
Satu dosa, yang oleh karenanya Allah menyembunyikan wajahNya, dapat menimbulkan dosa-dosa yang lebih banyak. Orang percaya tenggelam semakin dalam di dalam lumpur dosa. Allah telah menghilang dari mata imannya dan Yesus telah menghilang dari hatinya. Bahkan orang-orang percaya sejati sdh mulai berpikir bahwa pertobatan mereka sebelumnya adalah hal pura-pura/munafik dan berpikir bahwa mereka adalah orang-orang yang ditolak Allah. Walaupun demikian, semua ini disebabkan oleh serangan-serangan Iblis, baik itu sebagai dosa ataupun penghukuman bagi mereka. Allah seolah-olah memberikan kebebasan kepada Iblis selama beberapa waktu. Seberapa pun dashyatnya peperangan itu dan seberapa dalamnya keputusasaan itu, kehidupan sendiri, yaitu kehidupan rohani yang dipenuhi dengan anugerah pada orang-orang percaya, tidak akan dapat dirampas oleh Iblis. Anak-anak Allah dapat jatuh sangat dalam tetapi tidak akan terhilang. Iblis dapat saja melakukan peperangan yang dashyat tp mereka tidak akan pernah mengalahkannya. (Luk 22:31-32, 1 Yoh 1:7, Yoh 15:5)
MENDUKAKAN ROH ALLAH
Efesus 4:30, “ Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah yang telah memateraikan kamu menjelang hari keselamatan.” Masih mungkin bagi orang-orang percaya untuk mendukakan Roh Kudus yang disebabkan oleh perbuatan dosa. 1 Tes 5:19, “ Janganlah padamkan Roh.” Artinya sama dengan jangan mendukakan Dia. Meskipun orang-orang percaya dapat mendukakan Roh Kudus tdk akan pernah untuk menarik diriNya dari kehidupan mereka selamanya.
HAL BERJAGA-JAGA
1 Tes 5:6, “Sebab itu baiklah jangan kita tidur seperti orang-orang lain, tetapi berjaga-jaga dan sadar.” Mat 26:41, Mark 14:38). Sangatlah penting bagi kita untuk berjaga-jaga karena godaan Iblis selalu datang menyerang. Ia terus keliling untuk mencari orang yang tertidur dan apabila mereka terjaga, maka ia akan berusaha menidurkan mereka dan mencobai mereka dengan racun dosa. (1 Pet 5:8). Tuhan telah memberikan berbagai sarana untuk berjaga-jaga di dunia ini yaitu senjata-senjata rohani yaitu iman/perisai iman, Firman Allah (ingat waktu pencobaan Yesus di padang gurun, Yesus selalu manjawab dengan Firman Allah), dan doa (nafas jiwa) serta sakramen-sakramen. Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa… (Luk 21:36).
BAIT ROH KUDUS
Pada waktu mengalami panggilan dan kelahiran kembali, orang-orang percaya menjadi tempat tinggal Roh Kudus. Ia berada dalam hati mereka bukan hanya melalui pekerjaanNya melainkan juga sebagai pribadi. Tempat yang ditinggali haruslah suci. Tubuh orang percaya adalah milik Allah dan dibeli oleh darah Yesus. Hal ini mengarahkan orang percaya berjanji untuk membuat tubuhnya juga tunduk kepada anugerah Allah.(Rom 6:19, 1 Kor 3:17)
HANYA OLEH ANUGERAH
Walaupun kita sdh berjaga-jaga dan melawan godaan-godaan Iblis untuk menerapkan pengudusan, namun kita tidak dapat melakukan ini tanpa bimbingan, perlindungan dan pertolongan Allah Tritunggal. Hanya oleh anugerahlah, maka ketekunan orang-orang kudus dapat terjadi. ( Pet 1:3-5, Maz 103:14). Anugerah ketekunan adalah pekerjaan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus. Kita membutuhkan anugerah Tuhan untuk bertekun sebagai orang-orang kudus karena kita lemah dan musuh-musuh kita kuat. Pengudusan dan ketekunan hanyalah merupakan buah-buah anugerah. Semuanya adalah anugerah dan pekerjaan Allah (Filipi 2:12-13)
DI DALAM KRISTUS
Orang percaya tidak dapat kehilangan anugerah karena dia berada di dalam Kristus. (2Kor 5: 17). Adalah kehendak Bapa bahwa Kristus akan menyelamatkan semua orang pilihan (Yoh 6:39). Seberapa besar dan dashyatnya dosa-dosa mereka, melalui anugerah Allah, mereka akan tetap terhubung dengan Yesus. Ketika waktu Allah tiba, mareka akan melihat kembali segala dosa dan penyimpangan yang mereka lakukan dan mereka akan merasa malu dan memulai lagi doa-doa mereka. (Maz 119:176).
SAKRAMEN-SAKRAMEN
Sakramen diberikan sebagai sarana untuk menguatkan iman orang-orang percaya. Dalam perjanjian lama, sakramen : Paskah dan Sunat. Dalam perjanjian Baru, sakramen : Baptisan Kudus dan Perjamuan Kudus yang merupakan tanda-tanda dan materai-materai yang menunjuk pada pengorbanan Kristus. Roti melambangkan tubuh Kristus yang telah dipecahpecahkan dan anggur adalah tanda darahNya yang telah tercurah. Baptisan Kudus, air menandakan kuasa darah Yesus yang menyucikan. Orang-orang percaya perlu diingatkan secara terus-menerus akan korban Kristus supaya mereka tetap mengalami kuasa darahNya yang membersihka dan menguduskan, memampukan mereka untuk tetap dalam iman.
YANG DIKATAKAN SEBAGAI BUKTI ALKITAB UNTUK MELAWAN DOKTRIN INI
Ayat Alkitab yang sering digunakan untuk menyangkal doktrin Ketekunan orang-orang Kudus adalah diambil dari 2 Pet 2: 20,” Sebab jika mereka oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruslamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan kita dari kecemaran-kecemaran dunia tapi terlibat lagi di dalamnya, maka keadaan mereka lebih buruk dari pada semula.” Ibrani 10:29, Ibrani 6:4-6 .seolah orang-orang percaya sejati lalu murtad, namun kita harus menyadari bahwa mereka ini hanya memiliki iman yang sementara dan iman mujizat. Umat Allah tidak dapat jatuh pada dosa yang tidak terampuni yaitu menghujat Roh Kudus (penghujatan dan pencemoohan secara terbuka dan terus menerus/ pengerasan hati yang terus menerus berlangsung).
PENGHAKIMAN TERAKHIR
Pada waktu Yesus datang kedua kali untuk menghakimi, tubuh ini akan dibangkitkan ke dalam keadaan yang sempurna dan mulia dan disatukan kembali dengan jiwa agar hidup bersama-sama dengan Allah Tritunggal selama-lamanya. Namun demikian sebelum saat itu tiba, Penghakiman Terakhir akan mendahuluinya. Pada waktu Allah, yang hanya diketahui oleh Tuhan sendiri, Anak Manusia akan datang ke dunia dan akan memanggil semua yang hidup di hadapanNya di dalam awan-awan dan semua yang mati akan dibangkitkan dari kuburan. Kemudian mereka semua akan dihakimiNya satu per satu dan membawa mereka ke tempat kekal mereka. Pada saat itu akan dipisahkan menjadi dua kelompok, di sebelah kanan Kristus dan di sebelah kiri Kristus. Orang-orang percaya tidak akan dihukum artinya dosa-dasa mereka tidak akan disebutkan tetapi tempat kebahagiaan kekal mereka akan diberitahukan secara umum agar semua orang mendengarnya. Sementara orang yg di sebelah kiri Kristus akan mendengarkan semua daftar dosa-dosa mereka dan menganggap adil penghukuman yang mereka terima. Kedua kelompok ini akan terpisah selama-lamanya. Pemikiran akan kedatangan Kristus kembali seharusnya menggentarkan orang-orang yang tidak percaya dan mendorong mereka untuk bertobat dan sebaliknya orang-orang percaya sejati, kedatangan Kristus menjadi pengharapan yang menggembirakan.
TUJUAN YANG MULIA
Ketekunan orang-orang Kudus memiliki tujuan yang mulia yang ganda.
- Demi kemuliaan Allah. Allah menjaga anak-anakNya dari kemurtadan dan Dialah Allah sati-satunya yang mampu melakukannya.
- Doktrin ini merupakan penghiburan tersendiri bagi anak-anak Allah. Betapa terhiburnya mereka dengan mengetahui bahwa kendati dengan perjuangan, kesusahan, pencobaan dan dosa-dosa mereka, Tuhan tidak meninggalkan tetapi akan menyelesaikan perbuatan tanganNya. (I Tes 4:17). Betapapun beratnya peperangan itu dan berapapun banyaknya penyelewengan dan dosa-dosa mereka, mereka tidak akan pernah kehilangan anugerah Allah.