Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! (Mazmur 103:1)
Di dalam ayat ini Daud berbicara kepada dirinya sendiri (self-talk). Ia memerintahkan dirinya sendiri agar memuji Tuhan. Seperti Daud, kita perlu melakukan self-talk. Itu adalah bagian dari perenungan pribadi. Di dalam self-talk tersebut kita harus berkhotbah kepada diri sendiri. Sebagai orang Kristen, kita tidak hanya bergantung pada kaum rohaniawan saja dalam membangun kerohanian kita. Kita yang sudah memiliki Allah Roh Kudus di dalam hati kita juga memiliki Firman Tuhan. Self-talk yang kita lakukan bukanlah one-person-self-talk tetapi self-talk yang melibatkan Allah Roh Kudus dan Firman Tuhan. Tanpa Allah Roh Kudus dan Firman Tuhan, self-talk yang kita lakukan bisa berakhir pada arah dan tujuan yang salah. Manusia pada dirinya sendiri tidak mampu untuk menentukan jalan yang terbaik. Manusia membutuhkan Allah agar dapat menemukan jalan yang benar (Amsal 3:6 dan 16:25).
Apakah self-talk sulit dilakukan? Sebenarnya ini adalah hal yang mudah, namun banyak orang tidak terbiasa melakukan self-talk. Banyak orang Kristen bahkan tidak terbiasa merenungkan Firman Tuhan. Manusia mudah sekali terperangkap dalam kesibukan sehari-hari sehingga tidak ada waktu untuk merenungkan jalan hidupnya. Semua hal dijalani tanpa perenungan yang matang atau dijalani secara pragmatis. Bahkan ketika mendapatkan waktu untuk merenung dan self-talk, orang-orang biasanya mencari distraksi untuk menyibukkan dirinya sehingga mereka benar-benar tidak memiliki waktu untuk merenungkan banyak hal penting.
Mari kita belajar dari Firman Tuhan dan secara khusus dari teladan hamba-Nya yaitu Daud. Di dalam perenungannya ia menemukan bahwa ia harus memuji Tuhan lebih lagi. Ia memulai dengan melakukan self-talk. Sebelum memerintahkan atau mengajak orang lain untuk melakukan Firman Tuhan, kita harus terlebih dahulu memerintahkan atau mengajak diri sendiri.