Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali (Mazmur 103:5).
Hal apakah yang dapat memuaskan kita? Mazmur 103:5 menjawab; kebaikan Allah. Kita pasti senang bilang orang lain memberikan kebaikan kepada kita. Kita akan lebih terheran lagi jika presiden secara khusus datang dan memberikan kita hadiah yang begitu baik. Dari Alkitab kita mengetahui bahwa kita menerima secara langsung kebaikan dari Raja di atas segala raja yaitu Allah sendiri. Ini adalah hal yang begitu luar biasa dan tidak boleh dianggap sepele. Namun sayangnya, kita terlalu terbiasa menerima kebaikan Allah dan take it for granted. Pengucapan syukur kita seringkali tidak dinaikkan dan kita mungkin sudah merasa layak menerima segala macam kebaikan.
Dari Firman Tuhan kita mengetahui bahwa kita adalah orang-orang yang tidak layak menerima kebaikan Tuhan namun Tuhan di dalam kasih-Nya tetap memberikan kebaikan kepada kita. Semakin dalam kesadaran kita akan ketidaklayakan diri, semakin takjub pula kita akan melihat kebaikan Allah bagi kita. Semakin bertumbuh kerohanian kita, semakin besar pula kepekaan kita akan ketidaklayakan diri.
Pdt. Billy Kristanto pernah berkata di dalam khotbahnya bahwa manusia sering bertanya tentang kejahatan (problem of evil) namun jarang atau bahkan tidak pernah bertanya tentang kebaikan (problem of goodness). Ketika banyak orang bertanya ‘mengapa kejahatan bisa ada?’, kita harus bertanya juga yang sebaliknya ‘mengapa kebaikan bisa ada?’ Kita tahu bahwa kebaikan datang dari Allah, sumber segala kebaikan itu. Mari kita bertanya dan merenungkan lebih dalam lagi segala kebaikan Tuhan bagi kita. Kepuasan yang sejati hanya ada di dalam Allah.