Mazmur 1:5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar
Orang fasik bisa merasa bahwa diri mereka lebih kuat daripada orang benar. Orang fasik bisa berpikir bahwa ia bisa melakukan apapun yang ia suka dan melawan hukum. Ia berpikir bahwa dirinya berada di atas hukum, tidak seperti orang benar. Ia menindas orang lain dan berpikir dirinya berkuasa atas siapapun.
Sebaliknya, orang benar itu tampak sangat lemah. Ia tidak membalas ketika ditindas dan dianiaya. Ia tetap mematuhi hukum meskipun dalam penyangkalan diri. Ia tidak menjalankan keadilannya sendiri tetapi menyerahkan segala sesuatu kepada Tuhan. Nasib orang benar seringkali begitu malang, tidak seperti orang fasik.
Kendati demikian, Mazmur 1:5 menyatakan betapa lemahnya posisi orang fasik itu. Ketika penghakiman datang, kehancurannya itu tampak begitu nyata. Ia tidak bisa lari dan bersembunyi dari penghakiman Tuhan. Meskipun ia bersembunyi di antara kumpulan orang kudus, mata Tuhan tidak gagal untuk menemukannya. Kalaupun ia menjadi seperti jarum yang bersembunyi di tengah tumpukan jerami, Tuhan tetap tidak kesulitan untuk menemukan dan menghakiminya.
Pertanyaan renungan: mengapa menjadi orang benar adalah keputusan yang terbaik? Bagaimana kita dapat mengerti bahwa nasib orang fasik itu begitu malang? Apakah kita sudah menyerahkan semuanya ke dalam penghakiman Allah?