Menenangkan Diri di dalam Tuhan

Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.

Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; banyak orang yang berkata tentang aku: “Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.” Sela

Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela

Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!
Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.

Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela

-Mazmur 3-

 

Continue reading “Menenangkan Diri di dalam Tuhan”

Menguatkan Diri di dalam Tuhan

…Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN, Allahnya… (1 Samuel 30:6)

 

Alkitab seringkali memberikan gambaran Allah yang menguatkan individu atau umat-Nya secara kolektif. Di sisi lain, Alkitab juga memberikan gambarkan individu yang menguatkan dirinya sendiri di dalam Tuhan. Penggalan ayat 1 Samuel 30:6 ini lebih tepat diterjemahkan “Tetapi Daud menguatkan dirinya sendiri di dalam Tuhan, Allahnya” (ESV: But David strengthened himself in the Lord his God). Daud merupakan subyek yang aktif dalam kalimat ini. Setiap anak Tuhan harus bisa seperti Daud dalam hal ini. Umat Kristen bukanlah kumpulan orang pasif yang hanya menantikan Tuhan bekerja di dalam doa. Umat Tuhan haruslah aktif seperti gambaran jemaat yang diberitakan dalam Perjanjian Lama dan lebih jelas lagi dalam Perjanjian Baru. Setiap orang Kristen harus kuat di dalam Tuhan agar bisa efektif dipakai sebagai alat di tangan Tuhan. Daud adalah seorang tokoh teladan yang dapat mengajarkan kita bagaimana menguatkan diri di dalam Tuhan. Bagaimanakah Daud dapat melakukan hal ini?

 

Continue reading “Menguatkan Diri di dalam Tuhan”