Renungan harian
6 September 2021
Katekismus Heidelberg
P40 – Keharusan Kematian Kristus
Pert. Mengapa Kristus harus merendahkan diri sampai mati?
Jaw. Sebab, menurut keadilan dan kebenaran Allah (a), hutang dosa-dosa kita tidak dapat dilunasi dengan cara lain kecuali dengan kematian Anak Allah (b).
(a) Kej 2:17. (b) Rom 8:4.
Sebagian penjelasan dari Zacharias Ursinus:
Kristus harus mati, tidak hanya menderita, karena:
1. Keadilan Allah. dosa merupakan kejahatan yang begitu serius sehingga menurut keadilan orang berdosa harus mati. Pelanggaran terhadap Kebaikan yang Tertinggi mendatangkan hukuman yang terberat yaitu kematian. Roma 6:23a Sebab upah dosa ialah maut. Kristus mengambil tempat kita, menanggung dosa kita, dan menerima kematian.
2. Kebenaran Allah. Allah telah menyatakan bahwa Ia akan menghukum dosa dengan kematian pelanggar. Kejadian 2:17b sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati. Firman Tuhan ini harus digenapkan setelah dosa telah dilakukan.
3. Janji yang disampaikan oleh para nabi. Yesaya 53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
4. Kristus sendiri menyatakan bahwa kematian-Nya adalah keharusan. Yohanes 16:7 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu. Yohanes 13:8 Kata Petrus kepada-Nya: “Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: “Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Yohanes 12:32 dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku. Kematian-Nya penting untuk memuaskan keadilan dan kebenaran Allah.