Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri (Hagai 1:9).
Memprioritaskan Tuhan Seumur Hidup
“apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” (Hagai 2:20)
Bangsa Israel telah meninggalkan Tuhan dan mereka pun dibuang oleh Tuhan ke Babel. Namun harapan masih ada karena Tuhan masih menyertai mereka. Pada waktu yang Tuhan sudah tentukan, bangsa Israel dipulangkan kembali ke tanah perjanjian melalui perintah Raja Koresh yang hatinya digerakkan oleh Tuhan. Perintah Tuhan bagi mereka sungguh jelas yaitu mereka harus membangun Bait Suci sebagai pusat ibadah bangsa Israel dan lambang kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka. Namun sungguh disayangkan kitab Hagai menyatakan bahwa bangsa Israel tidak segera melaksanakan perintah ini. Nabi Hagai diutus kepada bangsa Israel untuk mengingatkan mereka akan perintah Tuhan membangun Bait Suci dan menegur mereka yang lebih mementingkan urusan pribadi mereka ketimbang panggilan mereka.