Renungan harian
4 Oktober 2021
Katekismus Heidelberg
P44 – Turun ke dalam Kerajaan Maut
Pert. Mengapa ditambahkan kata-kata ‘turun ke dalam kerajaan maut’?
Jaw. Supaya dalam godaan-godaan yang paling sengit sekalipun, aku mendapat keyakinan dan hiburan yang sungguh-sungguh bahwa Tuhanku Yesus Kristus telah melepaskan aku dari ketakutan dan kesakitan neraka (a), oleh ketakutan, nestapa, kegentaran, dan siksa neraka yang tidak terkatakan yang telah diderita-Nya selama masa sengsara-Nya, teristimewa di kayu salib (b).
(a) Mat 27:46. (b) Yes 53:5.
Sebagian penjelasan Zacharias Ursinus:
Istilah ‘neraka’dalam Alkitab bisa berarti:
1) Kubur.
Kejadian 42:38 … kamu akan menyebabkan aku yang ubanan ini turun ke dunia orang mati karena dukacita.
Mazmur 16:10 sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
2) Tempat orang yang terkutuk.
Lukas 16:23 Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya.
3) Kesedihan dan tekanan yang ekstrem.
Mazmur 116:3 Tali-tali maut telah meliliti aku, dan kegentaran terhadap dunia orang mati menimpa aku, aku mengalami kesesakan dan kedukaan.
1 Samuel 2:6 TUHAN mematikan dan menghidupkan, Ia menurunkan ke dalam dunia orang mati dan mengangkat dari sana. Ayat ini berarti bahwa Allah bisa membawa kita ke dalam penderitaan yang luar biasa, namun kemudian Ia akan menyelamatkan kita.
Dalam Pengakuan Iman Rasuli, ‘kerajaan maut’ memiliki makna nomor ketiga. Artinya tidak mungkin ‘kubur’ karena sebelumnya sudah dinyatakan bahwa Yesus dikuburkan. Artinya tidak mungkin ‘tempat orang terkutuk’. Keilahian-Nya tidak mungkin turun karena mahahadir. Tubuh-Nya tidak turun karena tetap berada dalam kubur-Nya selama tiga hari, sesuai kitab nabi Yunus. Tubuh-Nya juga bangkit dari kubur, bukan tempat lain.
Roh-Nya juga tidak turun:
1) Karena tidak ada ayat Alkitab yang mendukung hal ini.
2) Karena Kristus di atas kayu salib berkata “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus” (Lukas 23:43) dan “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku [ESV, NIV, KJV: spirit/roh]” (Lukas 23:46). Jadi Roh Kristus berada di surga setelah kematian-Nya.