Dulu Ku Mau Berkat

Teks & Musik : Albert Benjamin Simpson (15 Desember 1843- 29 Oktober 1919)

Description: C:\Users\auvi\Downloads\simpson-1890.jpgAlbert Benjamin Simpson merupakan perintis Perkumpulan Kristen dan  Misionaris. Ia lahir pada tanggal 15 Desember 1843 di Bayview, Prince Edward Island, Kanada. Ia menyadari panggillan Tuhan sebagai pengkotbah dengan pertobatan secara dramatis di dalam Kristus Yesus. Salah satu peristiwa ketika ia bertobat adalah mendengar kalimat dari pujian Kristen “Pekerjaan baik pertama yang harus kamu lakukan adalah percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.” Kalimat ini membuat dia merenung dan membawa dia untuk berkomitmen hidup bagi Kristus segenap hati dan seluruh hidupnya. Ia kemudian mengikuti kelas teologi di Knox College (Toronto). Sesudah lulus pada tahun 1865, Simpson diterima dalam kepastoran di Knox Presbyterian Church Hamilton dan saat yang bersamaan menikah dengan Margaret Henry.

Pada tahun 1873, ketika berumur 30 tahun, Simpson melayani Presbyterian Church di Louisville, Kentucky, dan kemudian di Thirteenth Street Presbyterian Church in New York City. Ia mempunyai dorongan untuk melayani para imigran yang datang ke New York City. Ia pun mendirikan gereja yang berfokus pada pelayanan terhadap orang-orang yang tidak punya rumah, sakit, dan miskin. Hal ini pula yang semakin menyadarkannya betapa diperlukan penjangkauan yang begitu luas melalui penginjilan ke seluruh dunia. Ia pun memulai Perkumpulan Kristen dan Misionaris (The Christian and Missionary Alliance) yang sepenuh terjun dalam memenuhi amanat agung (Matius 28:18-20). Doktrin yang ditekankan yaitu Kristus sebagai Juruselamat, Pengudus, Penyembuh dan Datang Kembali sebagai Raja (Christ our Savior, Sanctifier, Healer, and Coming King).

Menurut Simpson, pelayanan itu mencakup banyak hal. Ia menuliskan tentang bagaimana kerohanian sejati akan memimpin pada perkembangan pelayanan gereja:

“Dia (Kristus) menunjukkan kepada kita rencana sebuah gereja Kristen yang jauh lebih dari sebuah asosiasi teman menyenangkan untuk mendengarkan seminggu sekali untuk wacana intelektual dan hiburan musik dan melanjutkan dengan mekanisme kerja Kristen; melainkan sebuah gereja yang bisa sekaligus rumah dari setiap bentuk bantuan dan berkah yang Yesus berikan kepada orang yang kehilangan dan menderita, tempat kelahiran dan rumah jiwa, air mancur penyembuhan dan pembersihan, yang berlindung untuk anak yatim dan tertekan, sekolah untuk budaya dan pelatihan anak-anak Allah, gudang senjata dimana orang kristen dilengkapi untuk peperangan rohani. Seperti pusat populasi bagi dunia yang menyedihkan dan berdosa ini!”