Renungan harian
19 Juli 2021
Katekismus Heidelberg
P33 – Anak Allah yang Tunggal
Pert. Mengapa Dia dinamakan Anak Allah yang tunggal, padahal kita pun menjadi anak-anak Allah?
Jaw. Sebab hanya Kristus saja yang adalah Anak Allah yang sehakikat dan yang sama-sama kekal (a). Sebaliknya, kita diangkat menjadi anak-anak Allah karena Dia, berdasarkan kasih karunia (b).
Sebagian komentar Zacharias Ursinus:
Kristus adalah anak Allah sendiri (God’s own Son), karena Ia dilahirkan [dari sejak kekekalan] dan bukan diadopsi. Roma 8:32a Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri. Orang percaya adalah anak-anak Allah yang diadopsi oleh Allah Bapa karena anugerah demi Kristus.
Anak-anak yang lahir dari orang tua mereka disebut sebagai anak-anak alamiah. Orang tua dan anak-anaknya memiliki natur yang sama. Allah Bapa dan Kristus memiliki natur yang sama, namun kita memiliki natur yang berbeda dengan Allah Bapa.
Kristus sudah menjadi Anak Allah dari sejak kekekalan. Orang percaya, sebelum menjadi anak-anak Allah, adalah musuh Allah.
Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Roma 8:15 Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!”