Praise, My Soul, the King of Heaven

Pujilah Raja Surga, Hai Jiwaku

Lirik: Lyte, Henry Francis (lahir 1 juni 1793, Kelso Utara, Skotlandia; meninggal 20 november 1847, Nice, Prancis)

Musik: Andrews, Mark (lahir 21 Maret, 1875, Gainsborough, Lincs, Inggris; meninggal 10 Desember 1939, Montclair, NJ)

Penulis himne Henry Francis Lyte menerbitkan sebuah buku yang memuat hampir 300 saduran dari setiap mazmur pada tahun 1834, berjudul Spirit Mazmur. “Pujilah Raja Surga, Hai Jiwaku” ada di dalam “roh ” Mazmur 103.

Bait pertama menggambarkan ayat 1-5. Daftar ringkas — “ditebus, disembuhkan, dipulihkan, diampuni” — mencakup sebagian besar kebenaran tentang tindakan kasih karunia Allah dalam keselamatan kita; tidak ada alasan yang lebih kuat lagi bagi “jiwaku” untuk memuji Dia. Dalam mazmur ini, orang – orang yang sedang menderita (bait ke-2) diidentifikasi sebagai orang Israel di Mesir (ayat 6-7); sejarah membuktikan bahwa berkat Allah akan “tetap sama untuk selama-lamanya” (ayat 8-12). Bait ke-3 dengan lembut mengingatkan kita bahwa Raja Surga juga adalah Bapa kita (ayat 13-14), yang “dengan lembut memikul kita, menyelamatkan kita dari semua musuh kita”. Bait terakhir memanggil para malaikat untuk bergabung dengan semua ciptaan, termasuk galaksi-galaksi yang jauh, untuk “memuji bersama kita Allah kasih karunia” (ayat 20-22).

Memuji selalu tepat. Himne ini dapat digunakan dalam acara-acara keluarga, seperti Hari Ayah. Beberapa tradisi menggunakan Mazmur 103 sewaktu anak-anak dibaptis, sebuah acara lain yang cocok. Refrein ‘Haleluya’ mendeskripsikan dirinya sendiri; himne ini harus dinyanyikan dengan energi dan karakter sukacita dari musik yang baru ini oleh Mark Andrews, yang pertama kali diterbitkan tahun 1930 sebagai lagu kebangsaan.

Let All the world

Biarkan  Seluruh Dunia

Lirik: Herbert, George (lahir 3 April 1593, Montgomery, Wales; meninggal 1 Maret 1633, Salisbury Utara, Inggris)

Musik: Liljestrand, Paul F. (lahir 15 Mei 1931, Montclair, NJ)

 “Tuhanku dan Rajaku!” adalah salah satu pernyataan yang terdengar di seluruh penjuru bumi. Himne ini dinyanyikan oleh alam sendiri, bergema melalui pegunungan dan melintasi lembah di seluruh alam semesta yang luas. Dalam kata -kata sang pemazmur, “langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya…. Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. “(Mazmur 19:2, 4-5a).

Himne abad ke-17 ini mengatakan bahwa karena Allah adalah Raja, maka Gereja harus bergabung dengan seluruh alam dalam memberitakan berita yang menakjubkan ini sampai seluruh dunia mendengar dan mengetahui. Himne ini merupakan tantangan untuk misi, untuk menjangkau, dan pesan kita bersifat personal serta mengubah kehidupan — “namun lebih dari semuanya, hati harus menanggung bagian yang terpanjang.”

Puisi ini ditulis dengan sebuah antifon, yaitu refrein pada awal dan akhir setiap bait. Baik teks maupun musik memungkinkan untuk nyanyian antifonal, dengan satu orang atau kelompok menyuarakan frasa pertama dan terakhir (refrein), dan orang atau kelompok lainnya menyanyikan frasa-frasa sentral.

In the Presence of Your People (Di hadapan umat-Mu)

Adaptasi lirik dan musik: Chambers, Brent (Lahir 16 januari 1948, Napier, Selandia Baru)

Nyanyian Alkitab ini mengutip dari bagian-bagian Mazmur 22 dan 145; lagu ini berasal dari “Alkitab dalam lagu”, salah satu koleksi lagu Alkitab terkini yang penting. Tema teksnya adalah bahwa Tuhan Allah ditinggikan melalui pujian umat-Nya. Pengarang-Penggubah bernama Brent Chambers mengatakan: “‘ lagu perayaan ‘ditulis setelah saya dan istri saya menghadiri suatu malam yang penuh dengan musik dan tarian etnik. Sewaktu kami akan pergi, saya menyadari sebuah melodi dalam benak saya yang tidak dimainkan oleh orkestra itu. Biasanya saya menemukan bahwa lirik dan musik berkembang bersama, tetapi setelah beberapa hari dengan melodi dan tanpa lirik saya bertanya kepada teman saya Dale Garratt apa yang dia pikir melodi itu katakan. ‘Oh, itu terdengar seperti perayaan,’ katanya. Dengan bantuan Mazmur 22:3, 25 nyanyian itu berkembang dari sana.” Suara “lai” di garis descant tidak memiliki arti spesifik; kombinasi “al-le” dan “alleluia” bisa diganti. Karakter yang antusias dari musik ini (dalam gaya tarian Nora Yahudi) mengundang tepuk tangan dan penggunaan alat-alat musik lain seperti alat musik senar dan rebana.Nyanyikan lgu ini dengan penuh semangat dan nyanyikan dengan lebih cepat pada setiap bait selanjutnya. Karakter lirik dan musiknya cocok untuk digunakan pada awal ibadah, khususnya dalam kebaktian perayaan. Lagu ini juga merupakan lagu pilihan yang baik untuk paduan suara anak-anak.

Sing A New Song to the Lord (Nyanyikan sebuah lagu baru bagi Tuhan)

Lirik:  Dudley-Smith, Timothy (lahir 26 Desember 1926, Manchester, Inggris)

Musik: Wilson, David G. (lahir 26 januari 1940.Greenwich, Inggris)

Kapan lagu lama menjadi lagu baru? Ketika ungkapan iman yang tak lekang oleh waktu menyatakan maknanya kepada generasi baru. Sebuah ilustrasi yang baik mengenai hal ini adalah Mazmur 98, himne Alkitab yang memanggil kita untuk menyanyikan sebuah lagu baru. Di Bait Suci orang Yahudi, mazmur ini mendorong orang Yahudi untuk merayakan perkara-perkara menakjubkan yang telah Allah lakukan. Dalam sejarah gereja, mazmur ini telah menyediakan mandat untuk inspirasi para penulis himne.

Pada abad ke-18 di Inggris, Isaac Watts berani “mengkristenkan” mazmur-mazmur itu, memasukkan gagasan inti mereka ke dalam bahasa seorang penyembah Kristen pada zamannya. Salah satu hasilnya adalah “Sukacita bagi dunia! Tuhan telah datang,” lagu baru Watts berdasarkan Mazmur 98. Di zaman kita, Timothy Dudley-Smith telah memparafrasakan Mazmur yang sama, menciptakan “Nyanyikan sebuah lagu baru bagi Tuhan.” Ia secara efektif menyatukan liriknya dengan berbagai versi baris pembuka sebagai baris terakhir bait pertama, baris pertama bait ketiga, dan baris terakhir dari bait penutup.

Versi baru ini paralel dengan Alkitab, sehingga dapat disajikan secara bergantian. Demikianlah ayat 1 — 2 dari mazmur ini dinyatakan kembali di bait pertama dari himne itu; ayat 3, di bait 2; Ayat 4 — 6, di bait 3; dan ayat 7 — 9, di bait 4. Dengan diiringi irama yang memimpin, himne ini dapat dinyanyikan dengan semangat. Namun, pertama-tama, melodi ini harus diingat oleh jemaat. Presentasi dengan trompet tunggal atau organ akan membantu menetapkan nada dalam frasa pembuka dan irama unik pada “bersukacita” dan “memberi tahu.” Mazmur 98 menyebutkan trompet dalam pujian bagi Allah. Lagu ini digubah di organ Gereja St. Paul, Onslow Square di London, yang memiliki suara Tuba solo yang sangat besar.

Give to Our God Immortal Praise (Berikan Pujian Abadi kepada Tuhan Kita)

Lirik oleh: Watts, Isaac (lahir 17 juli 1674, Southampton, Inggris;

meninggal 25 november 1748, Stoke Newington)

Musik oleh: Hatton, John  (lahir sekitar tahun 1710, Warrington, Lanes, Inggris;

meninggal sekitar tanggal 17 Desember 1793, St. Helens)

Isaac Watts, “Bapa himne Inggris,” juga dikenal karena parafrase metrikal Mazmur-nya. Dari ketiga bagian di Mazmur 136, “berikan pujian abadi kepada Allah kita” dianggap sebagai yang terbaik. Watts mengikuti dengan cermat gagasan dalam ayat 1-9 di bait 1, 2, dan 3.

Allah layak mendapat pujian kita karena Dia penuh belas kasihan, benar, dan murah hati (bait 1). Dia memperlihatkan belas kasihan-Nya bahkan melalui tindakan penciptaan-Nya (bait 2-3). Dialah yang menyebabkan matahari, bulan, dan bintang-bintang bersinar di atas bumi, namun belas kasihan-Nya akan bertahan lebih lama dari benda-benda langit yang besar ini.

Allah yang sama yang menciptakan matahari, bulan, dan bintang-bintang, yang memimpin Israel keluar dari Mesir ke suatu negeri baru (Mazmur 136:10-22), juga mengingat kita dalam perbudakan dosa kita. Melalui Putra-Nya, Allah membebaskan kita dari musuh-musuh kita, kesalahan pribadi kita, dan kegelapan (Mazmur 136:23-24, bait ke-4).

Sekarang, Ia menuntun kita di jalan surgawi, mempersiapkan kita untuk kerajaan-Nya (bait ke-5). Kepada-Nya-lah ucapan syukur dan pujian (Mazmur 136:26).

Ini adalah himne pujian untuk setiap waktu. Sepasang bagian yang berirama di setiap bait menyiratkan pembacaan atau nyanyian antifonal. Pengaturan nada ini, DUKE STREET, tersedia dalam bel tangan dan iringan alat musik kuningan.