Clap Your Hands

Tepuk Tangan Anda

Lirik dan Musik

Owens, Jimmy.

(lahir  9 Desember 1930, Clarksdale, MS)

Ini merupakan suasana gembira dari ayat pembuka Mazmur 47, dengan tambahan “hosana” dari Mazmur 118:25 (“hosana” berarti “selamatkan kami, ya Tuhan”). Mungkin ada baiknya untuk menganggap ini sebagai pujian “pemandu sorak” Yahudi kepada Allah yang dapat menyelamatkan. Bagi orang Kristen, pujian ini memiliki makna tambahan, karena Kristus  telah menggenapkan keselamatan di kayu salib dan dengan demikian “hosana” memiliki makna eskatologis karena tujuan kekal kita terlibat di dalamnya.

 Lagu ini dapat dinyanyikan secara serempak atau sebagai kanon empat bagian. Frasa pembukanya menunjukkan iringan yang tepat: tepuk tangan! Itu dapat digunakan sebagai pujian atau mungkin sebagai “bingkai” di sekeliling himne lainnya seperti “Bersukacitalah, Tuhan adalah Raja” atau “Kristus hidup! Biarlah orang Kristen bernyanyi.” “Bingkai” semacam itu dapat disamakan dengan “antifon” bersejarah yang dinyanyikan sebelum dan setelah sebuah mazmur atau himne Alkitabiah. Himne ini secara umum cocok untuk dipakai pada awal ibadah.

Come, We That Love the Lord

Mari, kita yang mengasihi Tuhan

Lirik: Watts, Isaac (lahir 17 Juli 1674, Southampton, Enziand. Meninggal 25 November 1748, Stoke Newington).

Musik: Williams, Aaron (lahir 1731, London, Inggris. Meninggal 1776, London)

Perasaan sukacita dari himne ini mencerminkan judulnya, “Sukacita Surgawi di Bumi.” Keempat bait ini, yang dipilih dari 10 bait aslinya, mempertunjukkan struktur tiga bagian dari mazmur-mazmur pujian dalam Alkitab. Dibuka dengan seruan untuk memuji, bait 1 memperkenalkan orang-orang percaya yang yakin kepada Allah di takhta-Nya. Imbauan untuk memuji melanjutkan: anak-anak Allah memiliki banyak sukacita, termasuk hadirat Allah (bait 2) dan hal manis yang sakral (berkat-berkat Allah diterima, bait 3). Himne ini berakhir dengan imbauan untuk memuji karena bagi orang-orang percaya, yang terbaik masih akan datang “di dunia yang lebih indah di tempat yang tinggi,”

Himne ini cocok untuk membuka ibadah, terutama yang menggunakan banyak musik. Kata pengantar dapat menekankan “panggilan untuk bernyanyi” di bait 1; bagian lanjutan di bait 2 menyerukan keyakinan Martin Luther. “Jika ada yang tidak mau menyanyi, mereka menunjukkan bahwa mereka tidak percaya!”

How Great Thou Art

Betapa Agung Engkau

Lirik: Hine, Stuart K. (lahir 25 juli 1899, London, Inggris)

Musik: melodi rakyat Swedia (ar. Stuart K. Hine, 1949)

Versi asli himne ini ditulis di Swedia oleh Carl Boberg, seorang pengkhotbah, editor, dan, negarawan. Sebuah terjemahan bahasa Jerman, Wie gross bist Du, muncul pada tahun 1907, dan diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia pada tahun 1912. Stuart K. Hine, seorang misionaris Inggris di Ukraina Barat, mempelajari himne ini dalam bahasa Rusia dan membuat terjemahan bahasa Inggris ini selama beberapa tahun. Himne ini menjadi populer di seluruh dunia karena penggunaannya dalam pelayanan Billy Graham.

Setiap bait memiliki hubungan khusus dengan kehidupan Hine sendiri. Bait 1, yang merayakan kuasa penciptaan Allah, ditulis setelah badai guntur besar di Cekoslovakia. Setelah mendengar himne ini dalam versi Rusia dinyanyikan di hutan-hutan pegunungan Rumania yang indah, Hine merampungkan bait 2. Perenungan akan keajaiban ciptaan menghasilkan pujian atas semua tindakan Allah yang perkasa, dan bait 3 menyatakan sukacita dalam keselamatan kita melalui Yesus Kristus.

Sekembalinya ke negeri asalnya setelah Perang Dunia II, Hine bertemu dengan para pengungsi dari Eropa Timur yang mencari rumah di Inggris. Hal ini membuat mantan misionaris ini merenungkan satu-satunya tempat persinggahan yang sejati, yaitu rumah surgawi kita, dan ia menerjemahkan bait keempat.

Pada tahun-tahun belakangan ini ribuan orang percaya telah menemukan bahwa himne ini mengungkapkan nyanyian pujian hati mereka kepada Allah dan kekaguman mereka akan pekerjaan-pekerjaan Allah yang perkasa. Himne ini dapat dinyanyikan sebagai himne pujian atau sebagai tanggapan terhadap khotbah tentang penciptaan, keselamatan, atau kembalinya Kristus. Semua bait dapat dibaca atau dinyanyikan oleh individu atau kelompok, dan bagian refrain dapat dinyanyikan oleh semua orang.

Joyful, Joyful, We Adore Thee

Kami memuja-Mu dengan Penuh Sukacita

Lirik: Van Dyke, Henry (lahir 10 november 1852, Germantown, PA; meninggal 10 april 1933, Princeton, NJ)

Musik: Beethoven, Ludwig van (lahir 16 desember 1770, Bonn, Jerman; meninggal 26 maret 1827, Wina, Austria)

Pada tahun 1824, Ludwig van Beethoven merampungkan musik yang mungkin paling melelahkan yang pernah ia susun. Simfoni kesembilan yang monumental itu hampir secara universal diakui sebagai salah satu prestasi terbesar musik Barat. Inspirasi untuk karya itu adalah puisi Schiller “Ode to Joy “— pujian yang tinggi dan riang untuk sukacita dan komunitas manusia.

Pada tahun 1907, Henry Van Dyke menulis teks baru yang dimaksudkan untuk dinyanyikan untuk lagu ini dari gerakan terakhir “simfoni kesembilan Beethoven.” Van Dyke memberi kita himne pemujaan yang besar dan juga mengajarkan pelajaran penting: Schiller dan Beethoven mencari sukacita dalam tanah yang sudah tandus dari niat baik manusia. Bagi mereka, sukacita jarang sekali berkunjung, dalam saat-saat singkat kreativitas artistik dan idealisme humanistik. Hasilnya, sukacita mereka tidak lengkap dan tidak cukup — hampir tidak layak “untuk pemujaan yang mereka berikan”

Sebaliknya, himne ini memiliki kegembiraan yang lebih tinggi dan lebih sejati — sukacita yang telah dikatakan: “Allah yang dipercaya adalah sukacita yang dimulai; Allah yang dikagumi adalah sukacita yang dikembangkan; Allah yang dikasihi adalah sukacita yang dimatangkan.” Ini bukanlah sebuah himne untuk sukacita, melainkan sebuah himne sukacitan dan pujian bagi Allah yang kebaikan agung-Nya adalah sumber dari sukacita yang terdalam dan terpasti. Ini bukanlah sebuah himne kegembiraan sesaat melainkan warisan abadi yang diberikan kepada kita oleh kasih agape Allah. Inilah yang Nehemia maksudkan sewaktu ia menyatakan, “sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu” (8:11). Himne ini ideal untuk pembukaan ibadah.

In the Presence of Your People (Di hadapan umat-Mu)

Adaptasi lirik dan musik: Chambers, Brent (Lahir 16 januari 1948, Napier, Selandia Baru)

Nyanyian Alkitab ini mengutip dari bagian-bagian Mazmur 22 dan 145; lagu ini berasal dari “Alkitab dalam lagu”, salah satu koleksi lagu Alkitab terkini yang penting. Tema teksnya adalah bahwa Tuhan Allah ditinggikan melalui pujian umat-Nya. Pengarang-Penggubah bernama Brent Chambers mengatakan: “‘ lagu perayaan ‘ditulis setelah saya dan istri saya menghadiri suatu malam yang penuh dengan musik dan tarian etnik. Sewaktu kami akan pergi, saya menyadari sebuah melodi dalam benak saya yang tidak dimainkan oleh orkestra itu. Biasanya saya menemukan bahwa lirik dan musik berkembang bersama, tetapi setelah beberapa hari dengan melodi dan tanpa lirik saya bertanya kepada teman saya Dale Garratt apa yang dia pikir melodi itu katakan. ‘Oh, itu terdengar seperti perayaan,’ katanya. Dengan bantuan Mazmur 22:3, 25 nyanyian itu berkembang dari sana.” Suara “lai” di garis descant tidak memiliki arti spesifik; kombinasi “al-le” dan “alleluia” bisa diganti. Karakter yang antusias dari musik ini (dalam gaya tarian Nora Yahudi) mengundang tepuk tangan dan penggunaan alat-alat musik lain seperti alat musik senar dan rebana.Nyanyikan lgu ini dengan penuh semangat dan nyanyikan dengan lebih cepat pada setiap bait selanjutnya. Karakter lirik dan musiknya cocok untuk digunakan pada awal ibadah, khususnya dalam kebaktian perayaan. Lagu ini juga merupakan lagu pilihan yang baik untuk paduan suara anak-anak.